Bunga tunggal adalah bunga yang hanya dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman atau tabungan awal, tanpa memperhitungkan bunga yang telah dihasilkan pada periode sebelumnya. Dengan kata lain, bunga tunggal hanya dihitung satu kali saja, yaitu pada saat akhir periode.
Berikut adalah ciri-ciri bunga tunggal:
* Bunga dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman atau tabungan awal.
* Bunga tidak mengalami perubahan pada setiap periode.
* Jumlah pokok pinjaman atau tabungan awal tidak berubah pada setiap periode.
Ada dua rumus utama yang dapat digunakan untuk menghitung bunga tunggal, yaitu:
“`
Bunga = P x r x t
“`
Keterangan:
* B = bunga
* P = pokok pinjaman atau tabungan awal
* r = suku bunga
* t = waktu (dalam tahun)
“`
Bunga = (A – P)
“`
Keterangan:
* A = saldo akhir
* P = pokok pinjaman atau tabungan awal
Misalkan Anda menabung Rp10.000.000 di bank dengan suku bunga 10% per tahun. Jika Anda menabung selama 1 tahun, maka bunga yang Anda dapatkan adalah:
“`
Bunga = Rp10.000.000 x 10% x 1
= Rp1.000.000
“`
Jadi, saldo tabungan Anda setelah 1 tahun adalah Rp11.000.000, dengan rincian Rp10.000.000 pokok pinjaman dan Rp1.000.000 bunga.
Bunga tunggal adalah bunga yang hanya dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman atau tabungan awal, tanpa memperhitungkan bunga yang telah dihasilkan pada periode sebelumnya. Bunga tunggal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
* Bunga dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman atau tabungan awal.
* Bunga tidak mengalami perubahan pada setiap periode.
* Jumlah pokok pinjaman atau tabungan awal tidak berubah pada setiap periode.
Rumus menghitung bunga tunggal adalah sebagai berikut:
“`
Bunga = P x r x t
“`
“`
Bunga = (A – P)
“`
Bunga tunggal dapat digunakan dalam berbagai transaksi keuangan, seperti deposito, tabungan, dan pinjaman.
EmoticonEmoticon