Epilepsi adalah gangguan otak yang menyebabkan kejang. Kejang adalah episode aktivitas listrik otak yang berlebihan atau tidak normal. Epilepsi pada bayi adalah kondisi yang menyebabkan bayi mengalami kejang berulang.
Gejala epilepsi pada bayi dapat bervariasi, tergantung pada jenis kejang yang dialami. Beberapa gejala umum epilepsi pada bayi meliputi:
- Pandangan kosong
- Gerakan menyentak pada lengan dan kaki
- Kekakuan pada tubuh
- Kehilangan kesadaran
- Muntah
- Buang air kecil atau buang air besar
Penyebab epilepsi pada bayi tidak selalu diketahui. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi mengalami epilepsi meliputi:
- Kelainan genetik
- Infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis
- Cedera kepala
- Gangguan metabolisme
- Gangguan perkembangan
- Tumor otak
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat medis untuk mendiagnosis epilepsi pada bayi. Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis epilepsi pada bayi meliputi:
- Elektroensefalogram (EEG)
- Pencitraan otak, seperti CT scan atau MRI
- Tes darah
Tujuan pengobatan epilepsi pada bayi adalah untuk mengendalikan kejang dan meningkatkan kualitas hidup bayi. Pengobatan epilepsi pada bayi biasanya dilakukan dengan obat-obatan antiepilepsi.
Umumnya, jika bayi sudah lepas pengobatan epilepsi dari dokter spesialis anak dan bebas kejang selama 2 tahun, maka epilepsi dapat dikatakan sembuh. Terlebih jika anak Ibu sampai usia 14 tahun sudah tidak pernah kejang kembali.
Epilepsi tidak menular. Epilepsi adalah gangguan otak yang disebabkan oleh kelainan pada otak.
Bayi dengan epilepsi yang terkontrol dengan baik dapat tumbuh dan berkembang normal. Namun, beberapa bayi dengan epilepsi mungkin mengalami kesulitan belajar atau berperilaku.
Tidak ada cara pasti untuk mencegah epilepsi pada bayi. Namun, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bayi mengalami epilepsi meliputi:
- Menghindari infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis
- Menjaga bayi agar tidak mengalami cedera kepala
- Mengelola kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko epilepsi, seperti kelainan genetik atau gangguan metabolisme
Epilepsi pada bayi adalah kondisi yang dapat menyebabkan kejang berulang. Penyebab epilepsi pada bayi tidak selalu diketahui, tetapi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi mengalami epilepsi meliputi kelainan genetik, infeksi otak, cedera kepala, gangguan metabolisme, gangguan perkembangan, dan tumor otak. Pengobatan epilepsi pada bayi biasanya dilakukan dengan obat-obatan antiepilepsi.
NettetPenyakit epilepsi adalah penyakit yang umum terjadi. Penyakit ini bisa menyerang segala usia, baik itu bayi maupun orang dewasa. Paling sering menyerang.
Infografik: Mengenal Epilepsi Pada Anak - Universitas Airlangga Official Website - Source: Universitas Airlangga
7 Tanda Epilepsi pada Bayi yang Harus Ibu Tah - KlikDokter - Source: KlikDokter
Apa Itu Penyakit Epilepsi Pada Bayi, Epilepsi Dan Penanganannya - AYO SEHAT, 31.54 MB, 22:58, 38,432, KOMPASTV, 2021-03-30T12:00:15.000000Z, 4, Infografik: Mengenal Epilepsi Pada Anak - Universitas Airlangga Official Website, Universitas Airlangga, 1024 x 671, jpg, , 2, apa-itu-penyakit-epilepsi-pada-bayi
Apa Itu Penyakit Epilepsi Pada Bayi.
JAKARTA, KOMPASTV - Epilepsi merupakan gangguan kesehatan yang menyerang sistem syaraf pusat, akibat pola aktifitas listrik yang abnormal. Gangguan kesehatan ini dapat terjadi pada siapapun, dan kerap berulang. Biasanya epilepsi bermula sejak usia anak anak.
Melansir dari kompas dot kom, gejala epilepsi dapat terjadi dengan tanda tanda yang khas.
Diantaranya adalah kebingungan sementara. Tatapan mata yang kosong. Gerakan menyentak tak terkendali pada lengan dan kaki. Hilangnya kesadaran. Dan gejala psikis lain, seperti takut dan cemas.
Apabila gejala mulai dialami, baiknya gangguan syaraf ini segera diperiksakan kerumah sakit.
Sebagian masyarakat awam saat ini, masih ada yang menganggap epilepsi merupakan penyakit menular. Padahal epilepsi merupakan penyakit yang tidak menular.
Pemicu epilepsi sendiri, ditengarai dipengaruhi dari faktor genetika. Namun terdapat beberapa faktor lain yang dapat memicu terjadinya epilepsi.
Diantaranya adalah cedera otak traumatis, cedera otak pada jaringan parut, demam tinggi, stroke diatas usia 35 tahun , penyakit pembuluh darah, kekurangan oksigen pada otak, tumor atau kista pada otak, dimensia atau alzheimer, penggunaan obat tertentu, cedera parental, malformasi otak, kekurangan oksigen saat lahir, penyakit neurologis lainya.
Lalu bagaimana cara menangani gejala epilepsi. Dan bagaimana cara menyembuhkannya. Temukan jawabannya, di Ayo Sehat.
follow us:
Instagram : @ayosehat_kompastv
Infografik: Mengenal Epilepsi Pada Anak - Universitas Airlangga Official Website
Epilepsi Dan Penanganannya - AYO SEHAT
Source: Youtube.com
Penangana Epilepsi pada Anak dr Wihasto Suryaningtyas, SP BS K
Source: Youtube.com
How to help a child having a seizure (epilepsy) #FirstAid #PowerOfKindness
Source: Youtube.com
Early infantile epileptic encephalopathy - causes, symptoms, diagnosis, treatment, pathology
Source: Youtube.com
EmoticonEmoticon